Jumat, 24 September 2010

Pengobatan Alternatif TBC | Pengobatan Alternatif Sulistyawati

Pengobatan Alternatif | Sulistyawati (021)-36997187 - 087882413258

Informasi Pengobatan Alternatif , Hub. Sulistyawati (021)-36997187 - 087882413258
e_mail : jasapengobatanalternatif@gmail.com .

Mengatasi TBC dengan Pengobatan yang Sesuai

 

Pengobatan TBC secara tepat, secara tidak langsung akan mencegah penyebaran penyakit ini. Beberapa obat yang biasanya digunakan, yakni :
  • Isoniazid (INH)
Obat yang bersifat bakteriostatik (menghambat pertumbuhan bakteri) ini merupakan prodrug yang perlu diaktifkan dengan enzim katalase untuk menimbulkan efek. Bekerja dengan menghambat pembentukan dinding sel mikrobakteri.
  • Rifampisin / Rifampin
Bersifat bakterisidal (membunuh bakteri) dan bekerja dengan mencegah transkripsi RNA dalam proses sintesis protein dinding sel bakteri.

  • Pirazinamid
Bersifat bakterisidal dan bekerja dengan menghambat pembentukan asam lemak yang diperlukan dalam pertumbuhan bakteri.
  • Streptomisin
Termasuk dalam golongan aminoglikosida dan dapat membunuh sel mikroba dengan cara menghambat sintesis protein.
  • Ethambutol
Bersifat bakteriostatik. Bekerja dengan mengganggu pembentukan dinding sel bakteri dengan meningkatkan permeabilitas dinding.

Dalam terapi TBC, biasanya dipilih pemberian dalam bentuk kombinasi dari 3-4 macam obat tersebut. Hal tersebut bertujuan untuk menghindari terjadinya resistensi bakteri terhadap obat. Dosis yang diberikan berbeda untuk tiap penderita, bergantung tingkat keparahan infeksi. Karena bakteri tuberkulosa sangat lambat pertumbuhannya, maka penanganan TBC cukup lama, antara 6 hingga 12 bulan yaitu untuk membunuh seluruh bakteri secara tuntas.
Pengobatan harus dilakukan secara terus-menerus tanpa terputus, walaupun pasien telah merasa lebih baik / sehat. Pengobatan yang terhenti ditengah jalan dapat menyebabkan bakteri menjadi resisten. Jika hal ini terjadi, maka TBC akan lebih sukar untuk disembuhkan dan perlu waktu yang lebih lama untuk ditangani. Untuk membantu memastikan penderita TBC meminum obat secara teratur dan benar, keterlibatan anggota keluarga atau petugas kesehatan diperlukan yaitu mengawasi dan jika perlu menyiapkan obat yang hendak dikonsumsi. Oleh karena itu, perlunya dukungan terutama dari keluarga penderita untuk menuntaskan pengobatan agar benar-benar tercapai kesembuhan.
Obat diminum pada waktu yang sama setiap harinya untuk memudahkan penderita dalam mengonsumsi obat. Lebih baik obat diminum saat perut kosong sekitar setengah jam sebelum makan atau menjelang tidur

Di kutip dari : Piogama .

CIRI CIRI TBC DAN PENGOBATAN TBC

CIRI CIRI TBC DAN PENGOBATAN TBC

  • Batuk berdahak lama
  • Demam
  • Lemas
  • Berat badan turun
  • Tidak nafsu makan
  • Berkeringat malam
  • Sesak atau nyeri di dada saat batuk
  • Tak jarang batuk juga disertai percikan darah
Untuk memastikan diagnosisnya, dahak penderita perlu diperiksakan ke laboratorium apakah mengandung kuman TB atau tidak. Selain itu, dilakukan juga pemeriksaan foto rontgen dada, meskipun ini bukan yang utama.
pasien TB umumnya tidak punya nafsu makan dan mengalami demam. Kebutuhan energi yang meningkat tanpa disertai asupan makanan yang cukup tentu menyebabkan tubuh kekurangan energi. Pada orang yang kekurangan gizi, cadangan lemak dan karbohidrat mungkin tidak ada atau tidak mencukupi, sehingga tubuh terpaksa memecah protein dari jaringan otot, misalnya. Akibatnya, pasien akan semakin kurus karena kehilangan massa ototnya.
Pada pasien TB, ketika kuman TB masuk ke dalam tubuh, ia akan dilawan oleh sel-sel imun. untuk itu diperlukan sel-sel imun yang kuat dan cerdas. untuk mendidik sistem imun pada pasien TBC, saya sarankan untuk menkonsumsi TF Advance, TF Plus dan TF Cardio.

 Di kutip dari : Distributor 4file

Tidak ada komentar:

Posting Komentar